Search This Blog

Thursday, February 2, 2017

REVIEW: JustMiss Ultramatte Lip Cream


Para make-up junkie pasti familiar sama merek make-up seperti NYX, Revlon, L'Oreal, Make Over, Wardah, dan merek-merek lainnya. Tapi aku sebut 'JustMiss' pasti gak semua dari kalian tau merek ini. Yap, JustMiss ini produk make-up lokal baru yang lagi hits karena harganya yang sangat terjangkau untuk semua kalangan, mulai dari anak sekolah sampai pegawai kantoran. Produk paling terbaru yang dikeluarkan JustMiss adalah lip cream matte yang diberi nama Ultramatte Lip Cream.


Percaya gak kalo lip cream ini harganya cuma 35 ribu rupiah? Harus percaya karena memang harganya segitu. Tapi walaupun murah, JustMiss gak murahan loh. Produk-produknya mendapat banyak good review dari para make-up junkie. Kemasan pengirimannya juga gak cuma kantong plastik, tapi JustMiss punya kemasan khusus untuk para pembelinya, yaitu paper bag kecil berwarna hitam dengan logo JustMiss dan keterangan lainnya berwarna gold.



Penasaran, aku memutuskan untuk beli 2 lip cream ini. Total shade lip cream ini ada 12 warna, shade-shade tersebut bisa kamu cek di official instagram JustMiss. Shade yang aku beli adalah shade nomor 09 dan 12, yaitu Wild Wine dan Desert Rose.


1. 09 - Wild Wine
Shade ini adalah shade dengan warna yang paling gelap yang ada di koleksi Ultramatte Lip Cream dari JustMiss. Warnanya dominan warna merah gelap dengan campuran warna ungu dan coklat (deep burgundy red). Yang spesialnya, shade ini ada glitternya! Komposisi glitternya pas banget, gak berlebihan. Cocok untuk dipakai ke acara formal seperti pesta atau kondangan.

2. 12 - Desert Rose
Shade ini adalah warna paling umum yang biasa dipilih oleh orang Indonesia. Kenapa? Karena warnanya 'warna sejuta umat'. Artinya, shade ini cocok untuk ke semua warna kulit. Campuran warna pink lembut dan sedikit tone coklat (reddish brown) emang paling cantik deh.

 

Foto di atas adalah contoh shade Wild Wine dan Desert Rose di tangan aku (ki-ka). Kulit aku cenderung ke sawo matang dan 2 warna ini cocok di kulit aku. Masing-masing shade memberi kesan yang berbeda ketika aku pakai di bibir. Aku jadi merasa lebih anggun ketika pakai Wild Wine, dan lebih kalem dan santai ketika pakai Desert Rose.

Aku bakal jabarin review lip cream ini versi aku dengan poin-poin ya, biar kamu enak bacanya. So here they are:
1. Dengan 35 ribu saja kamu bisa dapat lip cream yang transferproof dan waterproof! Saking transferproof-nya, susah banget ngilangin olesan shade di tangan aku. Pakai air pun gak bisa karena lip cream ini waterproof, jadi aku harus pakai baby oil, baru deh bisa hilang. Soal hal ini ada plus dan minusnya sih. Plusnya, lip cream ini dijamin tahan lama di bibir kamu. Minusnya, susah ngapusnya.
2. Ketika dioleskan, lip cream ini creamy tapi cair, jadi enak diaplikasikannya. Gak perlu nunggu lama, lip cream ini berubah jadi matte dengan sendirinya. Tapi jangan lupa pake lip balm ya, kalo enggak wah jadinya kering dan kaku di bibir.
3. Hati-hati kalau kamu oles lip cream ini berulang-ulang, karena kalau gitu lip creamnya jadi menggumpal. Saran dari aku, kalau kamu salah oles di bibir, hapus dulu olesan yang sebelumnya baru deh oles ulang.
4. Di lip cream ini terkandung aroma vanila yang tidak terlalu menyengat, jadi pas kamu oles di bibir enak deh berasa nyium vanila haha
5. Tube-nya menarik, gak kalah sama tube lip cream merek luar. Tube terbuat dari kaca tapi gak gampang pecah, jadi jangan khawatir kalau lip cream kamu jatuh dari meja. 
6. Semua warnanya cantik! Senang banget karena JustMiss menyediakan 12 macam warna untuk lip cream ini dan semua warnanya bagus. Aku sampe pusing milihnya haha. Untuk detail shadenya bisa kamu cek di instagram JustMiss.
7. Gak cuma lip creamnya, tapi semua produk di JustMiss ini afforable! Kalo gak percaya cek aja di websitenya

Intinya, produk ini recommended banget untuk dicoba, baik buat kalian yang baru mengenal make-up, atau buat kalian yang masih pengen lengkapin koleksi lipstick kamu. Repurchase? Yes! Buat yang baru pertama kali beli produk JustMiss ini pasti ketagihan buat beli lagi deh. Soalnya seperti yang aku bilang tadi, produk-produk JustMiss murah tapi berkualitas. So tunggu apa lagi? Beli sekarang mumpung barangnya belum sold out ;)


*foto di post ini foto asli tanpa efek apapun. warna sedikit berbeda dari aslinya karena efek kamera dan cahaya sekitar. shade akan terlihat berbeda-beda di bibir kamu tergantung warna bibir kamu.
Share:

Wednesday, February 1, 2017

STORY: Yes, I'm Officially a Job Seeker


Lulus dari kuliah itu ada suka dukanya, ya? Sukanya ya pasti lega akhirnya bisa nyelesain kuliah dan lepas dari tugas-tugas yang gak kenal ampun itu. Dukanya, well, aku gatau ini terbilang duka atau bukan, kita harus berjuang di dunia yang sesungguhnya: cari kerja.

Awalnya aku berpikir ya emang sih gak gampang cari kerja, tapi aku gak nyangka bakal sesulit ini. Terhitung sudah 2 bulan sejak aku wisuda (5 bulan setelah tanggal aku lulus yang sebenarnya), aku resmi jadi job seeker. Semua fresh graduate pasti ngalamin yang namanya jadi pengangguran, tapi aku gak nyangka Allah mau aku jadi pengangguran selama ini. Bukan ngeluh, bukan. Aku percaya Allah SWT punya rencana-Nya sendiri dan bakal ngasih yang terbaik buat aku. Intinya aku harus tetap berusaha dan berdoa.

Back to the topic.
Di post-an kali ini aku mau berbagi cerita tentang perusahaan mana aja yang udah callback aku terhitung sejak Oktober 2016. Sedikit clue, post kali ini bakal panjang, jadi siapin popcorn kamu ya sebelum lanjut baca. So here they are:

1. PT AEON Indonesia
Ini callback pertama aku. Di perusahaan ini aku apply di program Management Trainee (MT). Itu loh, program perekrutan fresh graduate (mostly) untuk menjadi Group Leader atau Manajer dengan terlebih dulu mengikuti pelatihan yang rentang waktunya berbeda-beda, antara 3 bulan, 6 bulan, atau bahkan ada yang sampai 1 tahun. Aku apply ke AEON saat aku datang ke UI Career Expo XXII tanggal 1 Oktober 2016 di Balairung Kampus UI Depok. Lalu sekitar 2 minggu kemudian, aku dipanggil untuk ikut psikotes dan wawancara di Head Office-nya PT AEON Indonesia tanggal 20 Oktober 2016.

Sekitar jam 9 pagi, tes psikotes dimulai. Tes psikotes berlangsung sampai sekitar jam 12 siang, setelah itu break sambil menunggu pihak HRD PT AEON Indonesia ngecek hasil tes psikotes kita. Hasilnya diumumin hari itu juga; siapa yang lolos, langsung ke tahap wawancara. Alhamdulillah aku termasuk ke dalam orang-orang yang lolos tes psikotes. Setelah itu aku dihadapkan pada tes essay bahasa inggris yang jawabannya lumayan panjang (embrace yourselves! haha). Lalu kami yang lolos satu per satu dipanggil untuk wawancara. Pertanyaannya umum, mulai dari ceritain diri kamu, di kuliah kamu ngapain aja, dan sisanya berjalan sesuai alur. Pewawancara akan menanyakan pertanyaan yang berhubungan sama statement yang kamu omongin saat itu. Karena ini callback pertama aku, aku belum begitu mahir menjawab interview jadi aku gak ngasih jawaban yang memuaskan. Dan, bener aja, aku berhenti sampai tahap ini.

2. PT BCA Finance
Callback kali ini aku dapat via outsourcing dari PT Mutualplus Global Resources. Aku yang saat itu belum mengerti outsourcing itu apa, kaget dan bingung saat dapat telepon ini, karena mbaknya nelfon pas maghrib dan aku ngerasa aku gak pernah apply ke Mutualplus. Eh ternyata mbaknya bilang ini lowongan untuk PT BCA Finance posisi Document Officer (kalau gak salah). Singkat cerita, pokoknya aku tes psikotes dan interview di PT Mutualplus Global Resources ini bulan Oktober 2016 juga. Rangkaian tes psikotesnya banyak, disuruh gambar juga. Aku tes sendiri waktu itu, karena mbaknya bilang sepertinya aku kandidat tunggal yang dipilih khusus dari PT Mutualplus Global Resources. Aku langsung berpikir, wah peluangnya gede nih. Tetapi walaupun begitu gak menutup kemungkinan kalau aku gak lanjut. Buktinya aku belum dapat kabar apapun dari sana sampai sekarang.

3. PT Mandiri Tunas Finance
Di sini aku sekali lagi apply untuk program Management Trainee (MT). Aku apply saat aku datang ke UNPAD Job Fair, 9 November 2016. Tesnya diselenggarakan di Mandiri University Bandung dari pukul 8 pagi sampai selesai. Sama seperti PT AEON Indonesia, tahap seleksinya dimulai dengan tes psikotes, lalu bagi yang lolos langsung lanjut ke tahap selanjutnya. Sayangnya aku udah gagal di tes psikotesnya karena jujur saja saat mengerjakan tesnya itu gatau kenapa aku gak mood aja rasanya. Memang dikasih petunjuk kalau belum rezekinya di situ kali ya.

4. EF English Center for Adults
Lanjut, di minggu yang sama aku dapat callback lagi dari EF for Adults untuk posisi Service Consultant. Yang aku tangkap, di posisi ini aku bakal jadi semacam konsultan untuk para siswa EF tentang apapun itu. Bisa dari materi pembelajaran, pelayanan, dan fitur lain di EF. Aku ditelfon langsung oleh user yang bersangkutan dan bilang kalau EF liat resume aku dari LinkedIn. Aku aja sampe lupa, karena setelah aku cek ternyata aku apply ke sini udah beberapa minggu yang lalu. Proses rekrutmen untuk posisi aku ini gak pake tes psikotes tapi langsung interview sama user yang bersangkutan. Tentu dong interview-nya pake bahasa Inggris, namanya juga EF hehe. All in English. Ini juga sekalian untuk mengetahui seberapa lancar (dan mahir) kita di bahasa Inggris. Interview berjalan sekitar 20 menit, and that's it. Tahapnya hanya itu aja; kalau di tahap ini aku lolos, aku langsung direkrut di sana. Aku disuruh tunggu 2 minggu untuk kabar selanjutnya. 2 minggu berlalu, aku gak dapat kabar apapun lagi dari EFnya hehe. 

5. Wall Street English (PT Efficient English Services)
Aku pertama kalinya nih dapat panggilan dari lamaran kerja yang aku kirim via Jobstreet. Kali ini aku apply untuk posisi Personal Tutor (guru bahasa Inggris). Aku diundang untuk datang ke Wall Street English di Central Park tanggal 14 Januari 2017. Tahap awal proses rekrutmen di WSE adalah Placement Test. Tes ini semacam tes TOEFL, ada tes grammar, vocabulary, listening, dan reading. Aku ingat hasil tes aku ada di level Upper Waystage. Mungkin karena hasil tes aku masih di level itu kali ya, jadi aku belum pantas untuk jadi guru di sana. 

6. PT Datascrip
Siapa yang punya kamera merek Canon? Nah perusahaan ini lah distributornya. PT Datascrip adalah perusahaan distributor segala macam alat-alat kantor. Aku apply di perusahaan ini untuk posisi Copy Writer di Indonesia Career Expo (ICE) di SMESCO Exhibition Hall Jakarta, 14 Januari 2017. Tesnya dimulai dengan pengisian form lamaran kerja yang dilanjut dengan tes psikotes. Ada yang baru nih, di tengah-tengah berlangsungnya tes psikotes, salah satu HRD dari Datascrip mengumumkan siapa saja yang harus berhenti mengerjakan tes psikotesnya dan dipersilakan untuk pulang. Wah deg-degan dong. Alhamdulillah aku masih lanjut.
Di tahap ini, yang sebelumnya mengikuti tes psikotes semuanya langsung mengikuti interview. Beberapa dari kami interview dengan HRD, tapi ketika giliran aku eh aku dibawa ke kantor Datascrip di lantai bawah. Sontak aku panik sekaligus bahagia. Pikiran optimis aku adalah aku di-spesial-kan, karena sebelumnya belum ada yang dibawa ke kantornya begini. Benar saja, ternyata aku interview dengan user yang bersangkutan tanpa interview sama HRD terlebih dahulu. Aku bersyukur bukan main.

Interview dimulai dengan penjelasan job desc sebagai copy writer di PT Datascrip. User nunjukkin contoh-contoh media yang kurang lebih akan menjadi tanggung jawab aku kalau aku diterima bekerja sebagai copy writer. Pertanyaannya beragam tapi santai, kayak ngobrol aja. Saat itu aku langsung ditawari untuk tes skill. Namun setelah berbagai pertimbangan, akhirnya aku memutuskan untuk reschedule dan user menyetujui. Hari demi hari, minggu demi minggu, aku tak juga dapat notif email selanjutnya dari PT Datascrip.

7. PT Mitra Adiperkasa, Tbk (MAP)
Siapa yang gak mau kerja di perusahaan retail terkenal ini. Kalo kita ke mall pasti sering liat outlet-outlet yang ada tulisan "MAP" di banner yang dipasang di depan outletnya. Anak muda pasti tau produk-produknya deh, mulai dari Starbucks, Burger King, Debenhams, Sogo, Pull&Bear, Bershka, Zara, Lacoste, Converse, Reebok, Kidz Station, dan masih buanyak lagi. Aku diarahkan untuk ke head office-nya MAP di daerah Sudirman untuk tes psikotes dan interview yang dimulai jam 9 pagi. Karena satu dan lain hal aku gak bisa ikut dari awal huhu. Setelah ngehubungin MAP, akhirnya pihak HRDnya menyarankan untuk datang aja ke kantor MAP setelah jam makan siang.

Jam 2 siang aku sampai di kantor MAP. Aku telat karena sempat salah jalan dan jalanan Sudirman jam segitu lumayan maceeeet. Tapi HR MAP sangat toleran sekali dan aku sangat berterima kasih atas hal ini. Aku masih diperbolehkan interview. Interview diawali dengan penjelasan tentang apa saja yang akan aku lakukan jika bekerja di sini. Oiya, aku apply di MAP untuk posisi Corporate Training Staff, tepatnya untuk men-training staff perusahaan ini di bidang bahasa Inggris. Interview-nya terbilang singkat; dalam hati aku terus menyayangkan keadaanku hari itu yang gak bisa mengikuti proses rekrutmen dari awal. Karena aku tes di perusahaan ini belum lama, jadi sampai sekarang aku masih menunggu kabar dari MAP. Mungkin saja kan ada keajaiban buat aku hehe

Bulan demi bulan berlalu, sejumlah callback udah aku jalanin, tapi aku belum ketemu sama rezeki aku juga. Di titik ini aku sempat merasa lelah lahir dan batin. Aku merasa enough dengan semua penolakan yang aku dapat, karena aku ngerasain banget perjuangan aku ini. Aku gak tinggal di Jakarta, jadi ketika aku dapat callback, aku harus bersiap-siap selambat-lambatnya 4 jam sebelum waktu yang ditentukan karena dari rumahku ke Jakarta memakan waktu sekitar 3 jam. Ketika berangkat aku menempuh sekitar 100 kilometer untuk sampai di tempat yang ditentukan, dan 100 kilometer lagi untuk kembali pulang. Rasanya lelah sekali. Rasanya muak. Rasanya ingin marah-marah, tapi gatau ke siapa. Cuma bisa curhat sama Allah hehe. Aku sebisa mungkin menghibur diri, nonton film komedi, nonton youtube, apapun itu. Sampai akhirnya aku baca blog beberapa job seekers lainnya yang mendapat lebih banyak penolakan dari perusahaan-perusahaan daripada aku. Dari situ aku mulai semangat lagi, dan sekali lagi aku nanemin pikiran di diri aku kalau suatu saat aku akan dapat pekerjaan yang terbaik (dan semoga sesuai yang aku impikan) karena aku yakin rezeki aku udah ada yang ngatur. Gak lama setelah itu, alhamdulillah aku sekali lagi dapat callback. 

8. PT MNC Sky Vision, Tbk (Indovision) 
Sebenarnya aku apply di Indovision untuk posisi Movie Translator, tapi HRnya bilang posisi itu sudah penuh, jadi aku dialihkan ke posisi lain yaitu Collection Staff. Aku gak punya background tentang finance sama sekali, jadi aku bingung kenapa aku bisa ditawari posisi itu. Saat ditelfon aku dijelasin secara singkat job desc seorang collection staff dan aku menyetujui untuk datang ke Wisma Indovision 2 tanggal 30 Januari 2017 lalu. Ternyata di posisi itu membutuhkan seseorang yang mahir bahasa Inggris dalam mengerjakan pekerjaannya.

Sesampainya di sana aku ditanya oleh satpam yang bertugas mau ketemu siapa, lalu aku jawab sesuai yang diinstruksikan di email yang aku dapat dari pihak HRDnya. Gak lama, aku dipanggil untuk interview sama HR yang bersangkutan. Setelah dari HR, aku langsung diinstruksikan untuk nyebrang ke Wisma Indovision 1 untuk interview dengan user sambil menyerahkan berkas lamaran kerja milikku ke user tersebut. Sesampainya di sana, aku dihadapkan pada ruangan kerja yang berisi banyak staff yang sedang bekerja dan dipertemukan dengan 2 user. Kaget dong tentu, tapi aku berusaha tetap pasang senyum seramah mungkin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan interview sebaik mungkin.

Saat ini aku masih menunggu kabar selanjutnya dari PT MNC Sky Vision, Tbk. Ini nih yang paling bikin kepikiran; nungguin kabar. Aku sangat berharap semoga kabar yang aku dapatkan kabar baik. Can I get an amen?


*the intention of my writing here is only to share. no harm intended. should you have any question, feel free to ask :)
Share:

Tuesday, January 24, 2017

STORY: Loving the Simplicity

I was born as a lover of simplicity. I don't like 3 flavors of ice cream mixed into one, I want my vanilla and strawberry ice cream placed side by side. I don't like my mom buying me colorful socks, I do want black socks, brown socks, blue socks, but not a pair contains all those colors. I don't like being the center of attention, I want to wear my most comfortable sweater and nobody gives any comment about that.

Time by time, that habit shapes my identity. I like simple things, not other way around. My closet full of plain shirts and jeans. All I can see is black, grey, brown, and blue. A few pink pastel shirt in there too, but it's just because I like certain pastel colors. Even my bedroom wall is painted with brown and blue.

Not only shirts, but I also set my eyes to things that has warm or pastel colors in it; vintage cups, plain brown wallets, sky blue photo frames, even ancient buildings. So I would be so happy if someone asks me to go to antique places or a place that has plain wall paint on their buildings.

The first month of this year is the beginning to me. New year, new journey, they say. Thank God I started it with joy and happiness. Every year, I went to Central Java, going to place by place if we have the time. So, in my way back home, I visited Lawang Sewu in Semarang. Lawang Sewu is a javanese word meaning 'a thousand doors'. Sure it is, a thousand doors. I couldn't even count it. I just enjoyed the view and, of course, took photos. I met my love; plain walls in an ancient building with walnut colored furnitures.

I heard a saying that pictures say thousand words. So I prefer upload those here instead of talking stray.




Share:

P.S.

Hey there, it's me, Ghina. You've reached the bottom. Have fun yet? Well, I hope you do.